ini adalah KTI yang pertama kali saya buat selama kuliyah ,, :)
PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM IKLAN PRODUK KOMERSIAL DI TELEVISI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh kelulusan UAS pada mata kuliah
“BAHASA INDONESIA”
Oleh :
SITI MUTHOHHAROH
NIM C51211158
Dosen Pembimbing :
SITI RUMILAH, M.Pd
NIP :197607122007102005
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN AHWAL ASY SYAKHSIYAH
SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullah
Syukur Alhamdulillah kepada Allah ‘Azza
wa Jalla yang selalu melimpahkan nikmat-nikmat-Nya, sehingga memberi
kesempatan kepada penulis untuk belajar mengembangkan karya tulis ilmiah. Shalawat serta Salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi
Muhammad shallallahu alaihi was
sallam, semoga kelak di yaumil qiyamah kita semua mendapatkan
syafaatnya.
Ucapan
terima kasih penulis haturkan kepada kedua orang tua yang penulis cintai yang senantiasa memberikan
kasih sayang serta doa yang tulus ikhlas sehingga penulis bisa menyelesaikan
karya tulis ini dengan semangat dan sebaik-baiknya. Kepada Bunda tercinta dosen mata kuliah Bahasa Indonesia (Bunda Siti Rumilah,M.pd)
yang tidak pernah berhenti memberikan bimbingan kepada penulis dan mengajarkan ilmunya. Tidak lupa
kepada segenap sahabat-sahabat AS-E yang selalu setia mendukung dan memberi
masukan. Tidak lupa pula sahabat tercinta (mbak Ulin Khamdanah) yang telah
membantu penulis menyelesaikan karya tulis ini. Dan terakhir kepada Mas Achmad Sulung Setiawan yang
selalu memberi semangat dan menemani penulis dalam menyelesaikan penulisan
karya tulis ilmiah ini.
Kritik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki
penulisan ini, sangat penulis harapkan. Semoga semua yang telah
disampaikan penulis dalam karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua dan dicatat oleh Allah SWT sebagai amal yang baik. Amiin
Allahumma Amiin.
Waalaikumsalam warahmatullah
Surabaya,
Penulis
Siti Muthohharoh
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………..………………i
DAFTAR
ISI……………………………………………..............………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ………………….............………….1
B.
Rumusan Masalah ………………………..……..…………...2
C.
Tujuan Penelitian ………………………….............………....3
D.
Manfaat Penelitian ……………………………......……….....3
E.
Metode Penelitian…………………………..…...……………3
F.
Devinisi Operasional ………………………………….....…..4
G.
Sistematika Pembahasan ……………………………………7
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
1.
Proses
Pembentukan Bahasa Gaul yang Terdapat pada Iklan Produk Komersial di Televis
.…………………………………..……9
2.
Pesan atau
Makna yang ingin di Sampaikan Pengiklan Khususnya Penulis Naskah Iklan dalam
Iklan Produk komersial di Televisi yang Menggunakan Bahasa Gaul …………………………….…..17
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
………………………………….……………..25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk
individual sekaligus makhluk sosial yang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan
gagasan, keinginan, kemarahan dan perasaan-perasaan yang tersimpan dalam
pikirannya. Semuanya dapat diungkapkan kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa. Bahasa merupakan unsur yang penting sebagai penentu bagi berhasilnya
sebuah komunikasi.
Bahasa adalah sistem lambang
bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa
itu memiliki ciri atau sifat, diantaranya ialah: bahasa itu berupa bunyi, bermakna,
bersifat unik, dinamis, produktif, bervariasi, berfungsi sebagai alat interaksi
sosial, dan merupakan identitas penutur.(Chaer, 2003:33)
Bahasa akan terus berkembang
serta beragam seiring perkembangan zaman, keragaman bahasa ini bisa disebabkan
oleh adanya perbedaan penuturnya atau penutur yang tidak homogen, bukan hanya
itu, perbedaan jabatan, profesi atau pekerjaan seoarang penutur juga
menyebabkan adanya variasi bahasa.
Saat ini bahasa yang menjadi
sorotan utama ialah bahsa gaul. Perkembangan bahasa gaul semakin pesat dalam
hal pemakaiannya. Saat ini bahasa gaul tidak hanya dipakai oleh golongan tertentu
saja, seperti golongan, artis dan remaja tetapi juga digunakan sebagai bahasa
dalam media cetak dan elektronik khususnya periklanan di televisi. Hal ini
membuktikan bahwa masyarakat sudah dapat menerima bahasa gaul sebagai bahasa
sehari-hari mereka.
Bahasa bersifat dinamis,
begitu juga pembentukan dan pemakaian bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan
di televisi terus mengalami perkembangan. Dan kini terus memunculkan kosa kata
bahasa gaul yang baru yang merupakan kreasi dan kreativitas pengiklan, khususnya
penulis naskah iklan dalam segi pemakaian bahasa di dalam iklan dengan tujuan
membuat iklan menjadi unik dan menarik.
Pemakaian serta pemilihan
bahasa dalam iklan di televisi merupakan strategi produsen untuk menarik
perhatian konsumen melalui bahasa unik dan menarik yang terdapat di dalam
iklan. Apabila konsumen tertarik, mengenal sekaligus menyukai produk-produk
yang diiklankan maka promosi dianggap berhasil.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah
dengan judul “PENGGUNAAN BAHASA GAUL
DALAM IKLAN PRODUK KOMERSIAL DI TELEVISI”.
B.
Rumusan Masalah
Pada
rumusan masalah ini akan dikemukakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
mendasar yang akan dijelaskan jawabannya melalui hasil pencarian yang telah
didapatkan penulis. Dan penulis memfokuskan
permasalahan dalam kajian sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembentukan bahasa
gaul yang terdapat pada iklan produk komersial di televisi ?
2. Bagaimana pesan atau makna yang ingin
disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan dalam iklan produk
komersial di televisi yang menggunakan bahasa gaul ?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
secara garis besar tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut
1.
Untuk mendeskripsikan proses pembentukan kata-kata
bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial di televisi
2.
Untuk mengetahui makna atau pesan dari iklan produk
komersial di televisi yang menggunakan bahasa gaul
D.
Manfaat Penilitian
Adapun manfaat dari
penelitian ini adalah:
1. Pembaca dapat mengetahui
proses pembentukan kata pada bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk
komersial
2. Menambah khazanah
pengetahuan pembaca tentang bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk
komersial
E.
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian
bahasa pada masa sekarang yang kemudian dideskripsikan atau diuraikan data yang
dijumpai dalam sampel-sampel data, kemudian membahas masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh data. Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan sejumlah
data yang akan dijadikan sebagai bahan. Oleh karena itu, untuk memperoleh data
dalam penelitian bahasa gaul yang ada dalam iklan produk komersial ini
digunakan metode simak, yakni penyimakan terhadap penggunaan bahasa gaul pada
iklan produk komersial televisi, sedangkan teknik yang digunakan selanjutnya
dalam pengumpulan data adalah teknik catat.
F.
Devinisi Operasional
Agar
dalam menbaca mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian dalam judul
ini, maka penulis tegaskan beberapa istilah-istilah yang terdapat dalam judul
ini, serta memberikan penjelasan mengenai teori dasar dalam penelitian ini
a.
Bahasa
bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abitrer
yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi,
dan mengidentifikasikan diri.[1]
b.
Bahasa
Gaul
Bahasa gaul adalah bahasa yang telah di gunakan
dan telah disepakati oleh kelompok tertentu, namun yang sekarang marak
menggunakannya ialah remaja (kalangan muda), serta orang-orang yang
berkecimpung di dunia seni, entertainment atau hiburan[2]
c.
Iklan
Iklan merupakan berita atau pesan yang
mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang atau jasa yang
ditawarkan. Iklan juga bisa di definisikan sebagai bentuk komunikasi
nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk
mempengaruhi orang membeli sebuah produk, dengan membayar sejumlah biaya untuk
media.
Secara umum iklan digunakan untuk
mengomunikasikan seuatu pesan, baik bersifat komersial, sosial, maupun pribadi.
Oleh karena itu bahasa dalam iklan disusun sedemikian rupa yang memungkinkan
untuk memberikan informasidan sifatnya membujuk. Dan unsur-unsur yang harus di
perhatikan dalam penyusunan iklan antara lain: ada produk yang ditawarkan,
sasaran yang jelas, dan bahasa yang
digunakan harus menarik. (Iskak, 2006:36)
d.
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Bahasa yang baik adalah bahasa yang di gunakan
sesuai dengan konteksnya, adapun bahasa yang benar adalah bahasa yang benar
penggunaannya, dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. (Darmayanti, 2006:111)
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar adalah
penggunaan ragam bahasa baku atau sesuai dengan kaidah bahasa baku dalam
situasi komunikasi. Bahasa Indonesia yang baku ialah sebagai berikut:
1.
Bahasa Indonesia baku tidak di pengaruhi bahasa derah,
maupun bahasa asing (Darmayanti,
2006:111)
2.
Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
3.
Bahasa Indonesia tidak memgenal perubahan bentuk kata
untuk menyatakan waktu
4.
Bahasa Indonesia memiliki konstruksi sintetis atau
susunan terpadu dalam susunan kalimat serta memiliki ejaan resmi.
e.
Gejala
bahasa
Gejala bahasa adalah bahasa Indonesia yang cara
bacanya berbeda dengan ejaan huruf kata-kata tersebut seperti ditambahkan huruf
atau dihilangkan.[3]
Beberapa gejala bahasa
yang ditemukan di dalam bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi adalah
berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem (protesis,
efentesis, paragog), gejala hiperkorek, gejala adaptasi, akronim, dan singkatan.[4]
A.
Penghilangan fonem terdiri atas:
1.
Aferesis
Penghilangan fonem di awal bentuk asal. Contoh:
empunya menjadi punya, stani menjadi tani
2. Sinkop
Penghilangan fonem di tengah atau di dalam kata
asal. Contoh: laghu menjadi lagu, mangkin menjadi makin, niyata menjadi
nyata
3. Apokop
Penghilangan fonem di akhir bentuk kata asal.
Contoh: sikut menjadi siku, pelangit menjadi pelangi.[5]
B. Penambahan fonem terdiri atas:
1. Protesis
Penambahan fonem diawal kata. Contoh: mas menjadi emas, lang menjadi
elang
2. Epentesis
Penambahan fonem ditengah kata. Contoh: baya menjadi
bahaya, kapak menjadi kampak
3. Paragog
C. Gejala Hiperkorek
Gejala hiperkorek merupakan gejala pembentukan kata yang
menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan, maupun ejaan (tulisan). Contoh gejala hiperkorek: zaman menjadi
jaman, ijazah menjadi izazah, izin menjadi ijin.[7]
D. Gejala Adaptasi
Penyesuaian bentuk kata
berdasarkan pengucapannya yang di ambil dari bahasa asing. Contoh: merit dari married (Inggris), hepi dari happy
(Inggris)
E. Akronim
Akronim adalah kependekan yang berupa
gabungan huruf awal kata atau gabungan suku kata dari deret kata yang
disingkat. Contoh: pedekate dari
pendekatan, curhat dari curahan hati[8]
F. Singkatan
Singkatan adalah bentuk yang di pendekkan yang
terdiri atas satu hurf atau lebih. (Supriatna, 2005:21) Contoh: PD dari Percaya
Diri, MBA dari Maried By Accident
G.
Sistematika Pembahasan
Agar
pembahasan dalam penelitian ini mengarah pada maksud yang sesuai dengan judul,
maka pembahasan ini penulis susun menjadi empat sub dan akan dijabarkan dalam
garis besarnya sebagai berikut :
Bab Pertama, berisi
pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, devinisi opersional, hipotesis penelitian, dan
sistematika pembahasan.
Bab Kedua, berisi
kajian pustaka yang menjelaskan. Pertama
tentang Proses Pembentukan Bahasa Gaul yang
Terdapat pada Iklan Produk Komersial di Televisi, Kedua
tentang Pesan atau Makna yang ingin di
Sampaikan Pengiklan Khususnya Penulis Naskah Iklan dalam Iklan Produk komersial
di Televisi yang Menggunakan Bahasa Gaul
Bab Ketiga, berisi
metode yang digunakan yaitu tentang pengumpulan data.
Bab Keempat, berisi
penutup yang memberikan kesimpulan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Proses Pembentukan Bahasa Gaul yang
Terdapat pada Iklan Produk Komersial di Televisi
Iklan bisa di definisikan sebagai bentuk
komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang
jelas untuk mempengaruhi orang membeli sebuah produk, dengan membayar sejumlah
biaya untuk media. [9] Pemakaian bahasa gaul merupakan strategi
produsen dalam menarik perhatian konsumen dengan ,menyajikan iklan-iklan dengan
bahasa yang unik dan menarik.
Di bawah ini adalah iklan-iklan produk
komersial periode 29 Mei 2012 sampai dengan 18 Juni 2012 yang memakai bahasa
gaul dalam mempromosikan produknya.
1.
Produk
kartu perdana IM3
Bikin kamu nggak pernah ketinggalan
Axis
Makin dekat dengan rakyat
2.
Produk
Makanan ringan Sosis so nice
Enak loooh
Stiko
Jagung banget
Fullo
Slalu ngasih loe ide
Delish
Dipanjangin juga delicious
Zuper keju
Gede kejunya gede enaknya
Gery salut malkis
Tebel nikmatnya
chocolatos
Dobel lezatos
So good
So good makin enak
3.
Produk
permen dan coklat Relaxa
Wanginya nggak ngibul
Chunky Bar
Gede sih tapi rela bagi-bagi
Hot hot pop
Bikin gaya makin ngepop
4.
Produk
minuman ringan Fanta
Enaknya fanta bawa seru aja
Torabika susu fullcream
Nimatnya full nggak setengah setengah
Ale ale
Seger sekalee
Larutan penyegar
Bikin panas dalam jadi segar
Frehs tea green honey
Bikin kamu asik lagi
Minute maid pulpy orange
Balikin segermu
frenta
Segarnya bikin rame
Mr juicy
Coklatnya sooo coklat
5.
Produk
pelembut pakaian Softener
so klin
Paling lembut paling harum tak tertandingi
Downy passion
Serasa memakai parfum setiap hari
6.
Produk
shampo Clear
Stay cool, tak ada ketombe
Lifebuoy shampoo
Keramas jangan Cuma pake air
7.
Produk
rokok Djarum
76
Yang penting hepiii..
Sejati
Emang bikin bangga
8.
Produk mie instan Sarimi isi dua
Bener bener dobel nikmatnya
Mie sedaap
Enaknya nambah terus
Bahasa gaul yang terdapat
pada iklan di televisi merupakan hasil kreativitas pengiklan dalam
memperkenalkan produk yang akan ditawarkan pada konsumen.
Bahasa gaul disebut juga dengan bahasa prokem, Bahasa prokem yang berkembang di Indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh
bahasa Betawi yang mengalami penyimpangan/ pengubahsuaian pemakaian kata oleh
kaum remaja Indonesia yang menetap di Jakarta.[10]
Saat ini bahasa prokem telah
banyak terasimilasi dan menjadi umum digunakan sebagai bentuk percakapan
sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media-media
populer seperti TV, radio, dunia perfilman nasional, dan seringkali pula
digunakan dalam bentuk pengumuman-pengumuman yang ditujukan untuk kalangan
remaja oleh majalah-majalah remaja populer. Oleh karena itu dapat disimpulkan juga
bahwa bahasa prokem adalah bahasa utama yang digunakan untuk komunikasi verbal
oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, kecuali untuk keperluan formal.
Karenanya akan menjadi terasa 'aneh' untuk berkomunikasi secara verbal dengan
orang lain menggunakan bahasa Indonesia formal.[11]
Adapun bahasa gaul terbentuk karena adanya
peristiwa gejala bahasa. Gejala bahasa adalah bahasa Indonesia yang cara
bacanya berbeda dengan ejaan huruf kata-kata tersebut seperti ditambahkan huruf
atau dihilangkan.[12] Beberapa gejala bahasa yang
ditemukan di dalam bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi adalah
berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem (
protesis, efentesis, paragog), gejala hiperkorek, gejala adaptasi, akronim, dan
singkatan.[13]
Adapun pembentukan bahasa gaul yang terdapat
pada iklan di televisi ialah:
1.
Aja
Kata aja berasal dari kata
saja, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /s/.
2.
Asik
Kata asik berasal dari kata
asyik, terdapat gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /y/.
3.
Balikin
Kata balikin berasal dari kata kembalikan,
terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /k/, /e/, /m/,
dan fonem /a/ diganti dengan fonem /i/
4. Bener
Kata bener berasal dari kata benar, terdapat gejala
hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/.
5. Emang
Kata emang berasal dari kata memang, terdapat gejala afaresis,
yaitu penghilangan fonem /m/.
6. Hepi
Kata hepi merupakan adaptasi dari kata happy (Ing) yang
memiliki arti bahagia, gembira dan senang.
7. Lezatos
Kata lezatos berasal dari kata lezat, terdapat gejala paragog,
yaitu penambahan fonem /o/ dan /s/.
8.
Loe
Kata loe berasal dari kata
lu, terdapat gejala hiperkorek dan paragog, yaitu fonem /u/ diganti dengan
fonem /o/ dan penambahan fonem /e/.
9.
Looh
Merupakan partikel dalam
bahasa prokem yang bersifat informatif, untuk memastikan / menekankan suatu
hal.[14]
10. Makin
Kata makin berasal dari kata
semakin, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /s/ dan /e/.
11. Nambah
Kata nambah berasal dari
kata tambah, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /t/ diganti dengan fonem /n/.
12. Nggak
Kata nggak berasal dari kata
tidak, terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /t/
dan /i/, dan fonem /d/ diganti dengan fonem /n/ dan dua fonem /g/
13. Pake
Kata pake berasal dari kata
pakai, terdapat gejala apokop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ dan
/i/ diganti dengan fonem /e/.
14. Panjangin
Kata panjangin berasal dari
kata panjangkan, terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan
fonem /k/ dan /a/ diganti dengan fonem /i/.
15. Seger
Kata seger berasal dari kata
segar , terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/.
16. Skale
Kata skale berasal dari kata
sekali yang berfungsi sebagai superlatif. Terdapat gejala sinkop dan
hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /e/ dan fonem /i/ diganti dengan fonem
/e/.
17. Serasa
Kata serasa berasal dari
kata terasa, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /t/ diganti dengan fonem
/s/.
18. Sih
Merupakan partikel dalam
bahasa prokem yang berfugsi sebagai kata yang mengakhiri satu pernyataan
sebelum memulai pernyataan yang bertentangan.
19. Slalu
Kata slalu berasal dari kata selalu, terdapat
gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /e/.
20. Sooo
Kata sooo merupakan adaptasi dari kata so
(ing), yang memiliki arti jadi.
21. Tebel
Kata tebel berasal dari kata
tebal, terdapat gejala hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ diganti dengan
fonem /e/.
Bahasa gaul yang terdapat di
dalam iklan produk komersial juga diambil dari dialek Jakarta. Adapun bahasa
gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi yang merupakan dialek
Jakarta adalah sebagai berikut :
1. Banget
Kata banget merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa
Betawi yang memiliki arti sangat.
2. Bikin
Kata bikin merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa
Melayu yang memiliki arti membuat.
3.
Cuma
Kata cuma merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa melayu
yang memiliki arti hanya.
4.
Gede
Kata gede merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Sunda
yang memiliki arti besar.
5. Loe
Kata loe merupakan dialek
Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti kamu, kau, anda.
6. Ngasih
Kata ngasih merupakan dialek
Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti memberi.
7. Ngibul
Kata ngibul merupakan dialek
Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti bohong.
2. Pesan atau Makna yang ingin di
Sampaikan Pengiklan Khususnya Penulis Naskah Iklan dalam Iklan Produk komersial
di Televisi yang Menggunakan Bahasa Gaul
Produsen akan menggunakan berbagai cara agar produk yang dihasilkannya
laku dipasaran. Berbagai kegiatan promosi pun akan dilakukan, salah-satunya
dengan mengiklankan produknya di televisi.
Untuk mempermudah kegiatan promosi atau iklan maka orang yang berperan
penting untuk membuat kegiatan promosi atau iklan agar berhasil dan sukses
adalah pengiklan. Pengiklan akan membuat sebuah iklan sebuah produk menjadi
menarik untuk dilihat yaitu dengan menggunakan gambar-gambar dan bahasa yang
menarik
Bahasa gaul dipilih oleh para
pengiklan, karena bahasa gaul menampilkan bahasa yang unik dan menarik sehingga
penonton akan tertarik untuk melihat, memperhatikan serta mengenal iklan produk
tersebut. Selain itu bahasa gaul menjadi bahasa yang paling tren saat
ini.
Apabila penonton sudah mau melihat tayangan iklan maka harapan pengiklan
untuk menyampaikan pesan tentang sebuah produk akan berhasil disampaikan.
Adapun pesan yang terdapat dalam iklan di televisi yang menggunakan
bahasa gaul adalah sebagai berikut:
1. Iklan produk kartu perdana
a.
IM3 “Bikin kamu nggak pernah ketinggalan”
Kalimat “Bikin kamu nggak pernah
ketinggalan” dalam iklan ini ingin meyampaikan bahwa penonton dapat
mendapatkan informasi dengan cepat karena IM3 memberikan kemudahan, selain
tarifnya yang murah juga sinyalnya yang kuat sehingga mempermudah para
penggunanya.
b.
Axis “Makin
dekat dengan rakyat”
Pesan yang ingin
pengiklan sampaikan pada iklan ini adalah bahwa axis dengan tarifnya yang murah
maka bisa digunakan oleh masyarakat, oleh karena itu kalimat “Makin dekat dengan rakyat” ini merupakan gambaran bahawa axis bisa
membarikan kemudahan untuk semua kalangan masyarakat.
2. Iklan produk makanan ringan
a.
Sosis so
nice “Enak loooh”
Pada iklan sosis pengiklan
menggunakan nama produk so nice yang berarti begitu enak, untuk
dijadikan bahasa pada iklan. Pengiklan ingin menyampaikan bahwa sosis so nice
lebih enak dari sosis lainnya. Kalimat “Enak
loooh” didalam
iklan ini merupakan penegasan pengiklan tentang produknya yang lebih unggul
(enak) dari produk merk lain.
b.
Stiko “Jagung
banget”
Kalimat “Jagung banget” dalam iklan ini ingin
menyampaikan bahwa snack stiko ini rasa jagungnya sangat terasa karena di buat
dari jagung asli.
c.
Fullo “Slalu
ngasih loe ide”
Kalimat “Slalu ngasih loe ide” dalam
iklan ini ingin menyampaikan bahwa snack coklat fullo, full coklatnya
memberikan inspirasi, sehingga bisa memunculkan ide-ide yang di inginkan oleh
konsumen.
d.
Delish “Dipanjangin
juga delicious”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan adalah bahwa delish merupakan makanan ringan yang lezat. Kalimat “Dipanjangin juga delicious” dalam iklan
ini merupakan penegasan bahwa karena kelezatannya, maka semakin panjang
konsumen bisa semakin menikmati kelezatan delish.
e.
Zuper
keju “Gede kejunya gede enaknya”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan adalah bahwa zuper keju merupakan makanan yang terbuat dari keju asli
serta memiliki ukuran yang super dari pada snack keju yang lain. Kalimat “Gede kejunya gede enaknya” dalam iklan ini merupakan
penegasan pengiklan tentang ukurannya yang besar serta memberikan rasa enak
yang lebih di banding yang lain.
f.
Gery
salut malkis “Tebel nikmatnya”
Gery Salut Malkis merupakan
produk malkis yang dilapisi coklat. Pesan yang ingin disampaikan pengiklan
tentang produk ini bahwa lapisan coklat yang terdapat pada malkis ini sangat
banyak. Hal ini pasti membuat Gery Salut Malkis menjadi malkis coklat yang
sangat lezat. Kalimat “Tebel
nikmatnya”
didalam iklan ini ingin mempertegas banyaknya coklat yang terdapat didalam Gery
Salut malkis, sehingga memberikan kenikmatan tersendiri dalam setiap gigitan.
g.
Chocolatos
“Dobel lezatos”
Chocolatos merupakan produk stik rasa coklat
yang berisi coklat yang lezat. Kalimat “Dobel lezatos” merupakan penegasan
bahwa stik ini memberikan kelezatan dua kali lipat di banding merk lain, karena
coklatnya yang dobel.
h.
So good
“So good makin enak”
Pada iklan ini pengiklan
menggunakan nama produk so good yang berarti begitu baik, untuk
dijadikan bahasa pada iklan. Pengiklan ingin menyampaikan bahwa so good lebih
baik dari merk lainnya. Kalimat “So
good makin enak” didalam iklan ini merupakan penegasan pengiklan tentang produknya yang
lebih unggul dan lebih enak dari produk merk lain.
3. Iklan produk permen dan coklat
a.
Relaxa “Wanginya
nggak ngibul”
Relaxa merupakan salah satu
produk permen pengharum nafas. Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam
iklan Relaxa adalah bahwa Relaxa merupakan salah satu produk permen pengharum
nafas yang benar-benar membuat nafas menjadi segar dan bebas bau mulut.
b.
Chunky Bar “Gede sih tapi rela bagi-bagi”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan dalam iklan Chunky Bar adalah bahwa coklat Chunky Bar merupakan
coklat yang memiliki ukuran yang besar. Kalimat “tapi rela bag-bagi” merupakan
kalimat yang dipilih pengiklan untuk menyampaikan rasa yang lezat yang
terkandung di dalam coklat yang membuat orang yang memakannya tidak akan rela
membaginya dengan orang lain.
c.
Hot hot pop “Bikin gaya makin ngepop”
Hot hot pop merupakan salah
satu produk lolipop yang bentuknya unik, yakni kaki. Pesan yang ingin
disampaikan pengiklan dalam iklan ini ialah dengan memakan lolipop ini maka
akan terlihat keren dengan bentuk uniknya tersebut, karena pada umunya lolipop
itu bentuknya bulat.
4. Iklan produk minuman
a.
Fanta “Enaknya
fanta bawa seru aja”
Kalimat “Enaknya fanta bawa seru aja” di dalam iklan ini ingin
menyampaikan bahwa minuman Fanta dapat membuat suasana hati, pergaulan dengan
teman makin bertambah seru, jadi kalau ingin suasana bertambah seru, minumlah
Fanta!.
b.
Torabika
susu fullcream “Nimatnya full nggak setengah setengah”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan dalam iklan kopi Torabika Susu Full Cream adalah bahwa kopi ini
memliki paduan kopi, susu, gula yang sangat pas dan memberikan rasa nikmat.
Kalimat “Nimatnya
full nggak setengah setengah”
dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa susu
yang terdapat dalam kopi ini juga benar-benar full, yang membuat rasa kopi susu
ini menjadi sangat nikmat.
c.
Ale ale
“Seger skale”
Kalimat “Seger skale” di dalam iklan ini ingin
menyampaikan bahwa penonton dapat menikmati kesegaran ale ale yang memiliki
kesegaran rasa buah asli.
d.
Larutan
penyegar “Bikin panas dalam jadi segar”
Larutan penyegar merupakan produk minuman
pereda panas dalam. Kalimat “Bikin panas dalam jadi segar” memberikan
penegasan bahwa larutan penyegar ini bisa meredakan panas dalam dan memberikan
kesegaran pada konsumen.
e.
Fresh tea
green honey “Bikin kamu asik lagi”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan ialah Fresh Tea Green Honey merupakan minuman ringan berupa kandungan
teh hijau dan madu. Kalimat “Bikin
kamu asik lagi” di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa Fresh Tea Green Honey
merupakan minuman yang bisa mengembalikan kesegaran, dan mengasyikkan suasana,
sehingga membuat peminumnya menjadi asyik kembali karena kesegarannya.
f.
Minute
maid pulpy orange “Balikin segermu”
Minute maid pulpy orange merupakan minuman yang
mengandung pulir jeruk asli. Kalimat “Balikin segermu” di dalam iklan ini ingin
menyampaikan bahwa minute maid pulpy orange merupakan minuman yang bisa
mengembalikan kesegaran dengan pulir-pulir jeruknya, karena ini satu-satunya
minuman yang mengandung pulir jeruk asli.
g.
Frenta “Segarnya
bikin rame”
Kalimat “Segarnya bikin rame” di dalam
iklan ini ingin menyampaikan bahwa frenta ini minuman yang mengandung soda yang
ramai di mulut. Sehingga suasana bersama teman-teman pun menjadi ramai karena
kesegaran frenta.
h.
Mr juicy
“Coklatnya sooo coklat”
Mr juicy merupakan minuman susu rasa coklat.
Kalimat “Coklatnya sooo coklat” ini lah yang menyampaikan pesan bahwa
minuman susu ini rasa coklatnya benar-benar terasa.
5. Iklan produk pelembut pakaian
a.
Softener
so klin “Paling lembut paling harum tak tertandingi”
Pada iklan pelembut pakaian
ini pengiklan ingin menyampaikan bahwa softener so klin memberikan kelembutan
dan keharuman. “tak tertandingi” didalam iklan ini merupakan penegasan
pengiklan tentang produknya yang paling harum dan lembut di antara produk merk
lain.
b.
Downy
passion “Serasa memakai parfum setiap hari”
Produk pelembut ini merupakan produk yang
memberikan keharuman parfum mewah. Kalimat “Serasa memakai parfum setiap
hari” di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa dengan memakai downy
passion maka akan terasa seperti memakai parfum mewah setiap hari.
6. Iklan produk shampo
a.
Clear “Stay
cool, tak ada ketombe”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan dalam iklan Clear adalah bahwa Clear merupakan shampo yang dapat
mencegah timbulnya ketombe. Kalimat “Stay cool, tak ada ketombe” didalam iklan ini ingin
menyampaikan bahwa jika menggunakan Clear maka kulit kepala akan tetap segar
dan terbebas dari ketombe. Dan Jika tidak ingin berketombe maka gunakanlah Clear.
b.
Lifebuoy
shampoo “Keramas jangan Cuma pake air”
Lifebuoy Shampoo merupakan
produk shampo yang membersihkan secara menyeluruh. Kalimat “Keramas jangan Cuma pake air” pada iklan merupakan cara
pengiklan untuk menyampaikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki produk ini yaitu
rambut menjadi bersih, kuat, dan tebal. daripada produk merk lain yang hanya
membersihkan seperti air.
7. Iklan produk rokok
a.
Djarum
76 “Yang penting hepiii..”
Kalimat “Yang penting hepiii..” adalah cara pengiklan untuk
menyampaikan bahwa dengan menggunakan djarum 76 maka suasana dalam menikmati
hidup dan bergaul akan menjadi menyenangkan.
b.
Sejati “Emang bikin bangga”
Sejati merupakan iklan
produk rokok. Sama seperti iklan produk yang lain, pengiklan tidak dapat dengan
jelas dan terbuka untuk menyampaikan pesannya kepada penonton untuk membeli
produk yang ditawarkannya. Kalimat “emang bikin bangga” didalam iklan
ini ingin menyampaikan bahwa dengan menggunakan produk ini akan menimbulkan
kebanggaan bagi orang yang menggunakannya.
8. Iklan produk mie instan
a.
Sarimi isi dua “Bener bener dobel nikmatnya”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa Sarimi Isi Dua merupakan mie instan yang
memberikan dua buah mie dalam satu bungkus. Pengunaan kalimat “Bener bener
dobel nikmatnya” merupakan cara pengiklan untuk menggambarkan rasa yang
sangat nikmat serta kepuasan dalam menikmatinya.
b.
Mie sedaap “Enaknya nambah terus”
Pesan yang ingin disampaikan
pengiklan dalam iklan ini terdapat di dalam kalimat “Enaknya nambah terus” kalimat
ini merupakan gambaran pengiklan tentang rasa mie sedaap yang enak yang membuat
orang yang memakannya akan ketagihan dan ingin terus merasakan sedapnya mie
sedaap.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah
penulis lakukan terhadap penggunaan bahasa gaul pada iklan produk komersial di
televisi periode 29 Mei 2012 sampai dengan 18 Juni 2012 dapat disimpulkan
bahwa:
1.
Pembentukan kata bahasa gaul yang terdapat di dalam
iklan banyak terbentuk dari gejala hiperkorek yaitu gejala pembentukan kata
yang menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan, maupun ejaan (tulisan).
Selain gejala hiperkorek gejala bahasa lain yang membentuk bahasa gaul dalam
iklan produk komersial televisi adalah: penghilangan fonem (afaresis, sinkop,
apokop), penambahan fonem (paragog), dan gejala adaptasi.
2.
Gejala penambahan fonem (profesis dan epentesis),
singkatan dan akronim tidak penulis temukan pada pembentukan kata bahasa gaul
yang terdapat pada iklan produk komersial periode 29 Mei 2012 sampai dengan 18
Juni 2012.
3.
Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk
komersial televisi yang diambil pengiklan khususnya penulis naskah iklan dari
dialek Jakarta pada iklan produk komersial televisi adalah: banget, bikin,
Cuma, gede, loe, ngasih, ngibul.
4.
Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk
komersial merupakan salah-satu cara pengiklanan untuk menarik perhatian
penonton agar melihat iklan yang ditayangkan utamanya hanya untuk menyampaikan
pesan dari sebuah produk yang diiklankan agar penonton tertarik untuk membeli
produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul.
2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmayanti,
Nani. 2006. Bahasa Indonesia. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Iskak, Ahmad
dan Yustinah. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Kridalaksana,
Harimurti. 1984. Kamus Linguistik.
Jakarta: PT Gramedia
Supriatna,
Agus. 2005. Teman Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pribumi
Mekar
http://blogdiannoviany.blogspot.com/2011/04/pengertian-iklan.html di akses tanggal 25 mei 2012
http://etd.eprints.ums.ac.id/13099/2/BAB_I.pdf di akses tanggal 1 juni 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_prokem_Indonesia di akses tanggal 25 mei
2012
http://kanaichishino.wordpress.com/2010/12/28/gejala-bahasa/ di akses tanggal 28 mei
2012
LAMPIRAN
1. Jenis produk : Kartu Perdana
Merk produk : IM3
Sumber data : MNCTV (layar
Kemilau)
Tanggal dan waktu data diambil : 29 Mei 2012, 12:14
WIB
2. Jenis produk : Makanan
Ringan
Merk produk : Sosis So nice
Sumber data : SCTV (Liputan
6 Siang)
Tanggal dan waktu data diambil : 29 Mei 2012, 12:16
WIB
3. Jenis produk : Permen
Merk produk : Relaxa
Sumber data : Trans7
(Selebrita)
Tanggal dan waktu data diambil : 29 Mei 2012, 12:19
WIB
4. Jenis produk : Minuman Ringan
Merk produk : Fanta
Sumber data : ANTV (Klik)
Tanggal dan waktu data diambil : 29 Mei 2012, 12:46
WIB
5. Jenis produk : minuman
ringan
Merk produk : Torabika Susu
Fullcream
Sumber data : RCTI (Eneng
dan Kaos Kaki Ajaib)
Tanggal dan waktu data diambil : 29 Mei 2012, 12:58
WIB
6. Jenis produk : Makanan
Ringan
Merk produk : Stiko
Sumber data : RCTI (Eneng
dan Kaos Kaki Ajaib)
Tanggal dan waktu data diambil : 29 Mei 2012, 12:40
WIB
7. Jenis produk : Minuman ringan
Merk produk
: ale ale
Sumber data : Indosiar
(Kiss)
Tanggal dan waktu data diambil : 15 juni 2012, 07:41
WIB
8. Jenis produk : minuman
ringan
Merk produk
: Larutan
penyegar
Sumber data : SCTV (inbox)
Tanggal dan waktu data diambil : 15 juni 2012, 07:45
WIB
9. Jenis produk : pelembut
pakaian
Merk produk : Softener so klin
Sumber data : SCTV (inbox)
Tanggal dan waktu data diambil : 15 juni 2012, 07:50
WIB
10. Jenis produk : minuman
ringan
Merk produk
: frestea
green honey
Sumber data : SCTV (inbox)
Tanggal dan waktu data diambil : 15 juni 2012, 08:00
WIB
11. Jenis produk : makanan
ringan
Merk produk : chunky bar
Sumber data : SCTV (inbox)
Tanggal dan waktu data diambil : 15 juni 2012, 08:05
WIB
12. Jenis produk : makanan
ringan
Merk produk : fullo
Sumber data : Global tv
(spongebob)
Tanggal dan waktu data diambil : 16 juni 2012, 08:04
WIB
13. Jenis produk : makanan
ringan
Merk produk : delish
Sumber data
: global tv
(spongebob)
Tanggal dan waktu data diambil : 16 juni 2012, 08:08
WIB
14. Jenis produk : minuman
ringan
Merk produk : minute maid
pulpy orange
Sumber data
: indosiar
(selamat pagi)
Tanggal dan waktu data diambil : 16 juni 2012, 08:40
WIB
15. Jenis produk : kartu perdana
Merk produk : axis
Sumber data : indosiar (kiss)
Tanggal dan waktu data diambil : 16 juni 2012, 07:40
WIB
16. Jenis produk : pelembut
pakaian
Merk produk : downy passion
Sumber data : trans7 (selebrita
pagi)
Tanggal dan waktu data diambil : 16 juni 2012, 07:45
WIB
17. Jenis produk : makanan
ringan
Merk produk : zuper keju
Sumber data : indosiar
(dufan the defenter)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:18
WIB
18. Jenis produk : permen
Merk produk : hot hot pop
Sumber data : RCTI
(doraemon)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:04
WIB
19. Jenis produk : minuman
ringan
Merk produk : Mr juice
Sumber data : RCTI
(doraemon)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:06
WIB
20. Jenis produk : makanan
ringan
Merk produk : gery salut
malkis
Sumber data : global
tv(spongebob)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:10
WIB
21. Jenis produk : makanan
ringan
Merk produk : chocolatos
Sumber data : global
tv(spongebob)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:12
WIB
22. Jenis produk : minuman
ringan
Merk produk : frenta
Sumber data : global
tv(spongebob)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:15
WIB
23. Jenis produk : makanan ringan
Merk produk : so good
Sumber data : global
tv(spongebob)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:19
WIB
24. Jenis produk : mie instan
Merk produk : sarimi isi dua
Sumber data : MNCtv (serial
pilihan)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:30
WIB
25. Jenis produk : shampo
Merk produk : clear
Sumber data : global tv
(spongebob)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:32
WIB
26. Jenis produk : shampo
Merk produk
: lifebuoy
shampo
Sumber data : MNCtv (serial
pilihan)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 08:45
WIB
27. Jenis produk : rokok
Merk produk : Djarum 76
Sumber data : RCTI (ketika
cinta bertasbih)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 21:55
WIB
28. Jenis produk : rokok
Merk produk : sejati
Sumber data : RCTI (ketika
cinta bertasbih)
Tanggal dan waktu data diambil : 17 juni 2012, 22:01
WIB
29. Jenis produk : mie instan
Merk produk : mie sedaap
Sumber data
: MNC tv
(aladin)
Tanggal dan waktu data diambil : 18 juni 2012, 19:32
WIB
[1] Harimurti
Kridalaksana, Kamus Linguistik
(Jakarta: PT Gramedia, 1984) 21
[2] http://kartika0207.blogspot.com/2011/04/pengertian-bahasa-gaul.html di akses tanggal 27 mei 2012
[4] http://seribahasaindonesia.blogspot.com/2011/12/gejala-bahasa.html
di akses tanggal 30 mei 2012
[7] http://etd.eprints.ums.ac.id/13099/2/BAB_I.pdf
di akses tanggal 1 juni 2012
[8] http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2122753-pengertian-akronim/
di akses tanggal 17 juni 2012
[9] http://blogdiannoviany.blogspot.com/2011/04/pengertian-iklan.html
di akses tanggal 25 mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar